Contoh Kasus Cyber Espionage
Contoh Kasus Cyber Espionage
1. Red October
Perusahaan
keamanan online Kaspersky lab berhasil mengidentifikasi sebuah virus
yang ditanam untuk tujuan spionase. Virus yang mampu menginfeksi
berbagai gadget ini ternyata telah beroperasi selama lima
tahun. Diberitakan CBS News, Selasa 15 Januari 2013, virus yang bernama
“Red October” atau disingkat “Rocra” adalah piranti lunak berbahaya
(malware) yang mampu mencuri informasi dari target dan secara aktif
mengirimkannya ke beberapa server command and control. Server ini
merupakan pusat data yang dapat mengatur komputer yang menjalankan
malware. Laporan Kaspersky mengatakan, bentuk Rocra mirip dengan malware
Flame yang menyerang jaringan komputer Iran tahun lalu. Malware Red
October memiliki beberapa karakteristik unik. Salah satu temuan yang
paling mengejutkan adalah target virus ini ditentukan oleh geopolitik,
seperti instansi pemerintah, kedutaan besar, pusat penelitian nuklir dan
militer.Salah satu fungsi unik malware ini yaitu dapat menyalakan mesin
yang terinfeksi dengan melekatkan sebuah plug-in ke dalam piranti lunak
seperti Adobe Reader atau Microsoft Office. Bahkan jika malware ini
coba dihapus, para peretas masih dapat mengakses komputer sasaran.
Malware ini menyerang tidak terbatas pada komputer tradisional.
Perangkat mobile seperti Windows Phone, iPhone dan ponsel Nokia menurut
laporan ini juga beresiko. Pengirim virus ini diprediksi telah bekerja
sejak tahun 2007. Targetnya sebagian besar adalah negara-negara Eropa
Timur, beberapa laporan serangan juga terjadi di Amerika Utara, Swiss
dan Luksemburg. Kaspersky mensinyalir virus ini diciptakan oleh peretas
China dan modul malware dibuat dalam bahasa Rusia.
sumber :
2. Regin
Symantec,
perusahaan keamanan jaringan mengklaim berhasil menemukan salah satu
virus paling canggih sepanjang sejarah. Menurut Symantec, virus yang
dinamakan Regin kemungkinan diciptakan oleh satu pemerintahan tertentu.
Regin telah menyebar selama enam tahun terakhir dan digunakan untuk
aneka target di seluruh dunnia.Setelah menginfeksi satu komputer, Regin
mampu melakukan aneka hal seperti menangkap gambar di monitor, mencuri
kata sandi atau bahkan memulihkan file yang sudah dihapus. Diungkap
Symantec, Regin banyak menyebar di daerah Rusia, Arab Saudi serta
Irlandia. Virus tersebut digunakan untuk memata-matai organisasi
pemerintah, bisnis serta individu tertentu.Menurut Symantec, kecanggihan
Regin memperlihatkan bahwa virus ini merupakan alat spionase yang
dikembangkan oleh pemerintah tertentu. Mereka menyatakan untuk
menciptakan virus secanggih Regin membutuhkan waktu berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun agar jejak virus tersebut tidak mampu dilacak. John
bahkan membandingkan Regin dengan Stuxnet, malware yang diyakini
dikembangkan oleh Pemerintah Amerika Serikat bersama Israel yang
mengincar program nuklir milik Iran. Jika Stuxnet didesain untuk merusak
peralatan milik Iran, maka kegunaan Regin adalah mengumpulkan aneka
informasi dari komputer yang telah terinfeksi. Sayangnya Symantec tidak
menjelaskan negara mana yang diperkirakan telah mengembangkan virus
canggih tersebut.
sumber :
0 komentar: